Layanan SMS (short message service)sudah menggeser Kartu Ucapan tradisonal yang doeloe sering dimanfaatkan untuk saling berkirim salam dalam memperingati sebuah peristiwa penting. SMS sudah menggantikan 'kring-kring' pak pos sebagai kepanjangan dari Perum Pos dan Giro yang dengan setia mengantarkan tiap surat/ kartu ucapan langsung ke depan pintu rumah tujuan.
Sifat kiriman SMS yang cepat, murah karena harganya Cuma Rp. 200,-/sms (malahan, sesama provider ada yang memberikan fasilitas SMS gratis!) dan langsung tepat sasaran menuju hp tujuan sangat menarik bagi sebagian besar konsumen.
Biasanya ada lonjakan Trafik SMS pada perayaan penting keagamaan seperti yang terjadi saat lebaran 2011. Sebuah provider mengklaim mengalami kenaikan hingga mencapai 1,2 miliar SMS per hari. Jumlah ini meningkat 39 persen dari jumlah SMS di hari biasa yang berkisar 864 juta SMS per hari.
Trafik SMS mulai meningkat pada tanggal 29 Agustus (924 juta), H-1 lebaran tanggal 30 Agustus (1,2 miliar), lalu Hari H lebaran tanggal 31 Agustus (967 juta). Trafik tertinggi terjadi pada wilayah Jabodetabek, di mana trafik SMS mencapai 453 juta SMS atau 38% dari total trafik SMS lebaran 2011, disusul Sumatera bagian utara 97 juta (8%), serta wilayah Sulawesi-Maluku-Papua 84 juta (7%).
Saya jadi membayangkan masa-masa kejayaan kartu ucapan dimana ada banyak orang yang yang bisa menikmati kue rejeki lebaran dengan membuat dan menjual kartu lebaran.
Doeloe, saat masih SMP, saya juga salah 1 yang bisa menghasilkan tambahan uang jajan dengan menjual kartu lebaran hasil buatan sendiri dan bekerjasama dengan beberapa teman.
Sekitar tahun 1987-1989 saya menikmati uang penjual kartu sebesar Rp. 500,- s/d Rp. 2.000,- untuk setiap lembar kartu ucapan tergantung tingkat design dan kerumitan proses produksi. Nilai segitu cukup besar buat menambah uang jajan apalagi bagi saya yang tinggal di sebuah kota kecamatan di lereng gunung. Tentu saja pasar konsumen saya adalah di kota yang harus ditempuh dengan naik bus umum dengan ongkos (kalau tidak salah) sekitar Rp. 2.000,- s/d Rp. 3.000,- untuk sekali jalan.
Saya dengan berombongan 3-4 teman akan ke kota dengan membawa kertas manila putih, pisau lipat, gunting, amplop berbagai ukuran, lem, dan cat poster beserta perlengkapannya. Terkadang juga ada beberapa kartu ucapan yang sudah diproduksi di rumah dan siap digelar di tempat jualan. Alhamdulillah kami mendapat kesempatan berdagang di emperan sebuah toko kaset di kawasan pecinan yang ramai sehingga pengunjung toko itulah yang membeli hasil karya kami.
Kami melakukan demo melukis langsung di TKP sesuai batas kemampuan seorang anak SMP dan siap melayani design gambar sesuai permintaan konsumen.
Sayang sekali saya tidak mempunyai dokumentasi untuk pekerjaan non formal yang saya kerjakan karena iseng dan tanpa sepengetahuan orang tua. Saya biasanya berbohong pada orang tua dengan mengatakan akan main ke rumah teman, eh, ternyata tempat mainnya sejauh 20-30 kilometer ke kota untuk menjadi pedagang kakilima yang menggelar kartu ucapan lebaran.
Sore hari, kami pulang dan biasanya tiap anak mengantongi Rp. 10.000,- s/d Rp. 20.000,- dan seorang teman yang menjadi pelukis utama akan mendapat pembagian keuntungan lebih besar.
Ternyata, kini saya merasa bahwa itu adalah ilmu manajemen praktis yang sudah kami terapkan dengan menghitung antara hak dan kewajiban serta tanggungjawab tiap bagian produksi.
Kembali ke laptop … eh, Layanan SMS (short message service).
Saat ini sudah pertengahan bulan Desember dan sebentar lagi kita akan menyambut perayaan Natal 2011 dan Tahun Baru 2012.Beberapa analis dan teknisi sudah memperkirakan akan terjadinya ledakan trafik SMS Natal dan Tahun Baru 2012. Provider layanan SMS sudah mengantisipasi dengan meningkatkan kapasitas jaringan dalam skala besar.
Provider menjamin kepuasan konsumen/ pelanggan dan berusaha agar semua SMS yang dikirim bisa sukses sampai di nomor penerima.
Semoga …
PCBacklinks boaboo freebacklinkforseo imobilemind autobacklinks backlinklists counters4u 21sme.com getfreebl morevisits getfreebacklinks moreusers
No comments:
Post a Comment